Dispar Banten Prioritaskan Penataan Destinasi, Promosi, dan Peningkatan SDM untuk Majukan Pariwisata
BANTENPLUS – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten kini tengah memprioritaskan tiga aspek utama dalam pengembangan sektor pariwisata, yakni penataan destinasi, promosi, serta peningkatan kualitas SDM pelaku usaha pariwisata. Upaya tersebut dilakukan agar pengelolaan wisata Banten dapat berkembang secara terarah dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Kepala Dispar Provinsi Banten, Eli Susiyanti, dalam kegiatan pengembangan kemitraan pariwisata dan ekraf bersama wartawan Ekbispar Banten. Ia menjelaskan bahwa pemerintah provinsi saat ini masih menghitung kebutuhan anggaran pengembangan destinasi wisata, karena setiap lokasi memiliki potensi yang berbeda. Eli juga menegaskan perlunya penyusunan master plan dan dokumen teknis sebagai dasar pengembangan.
“Selama ini kami masih fokus terkait dengan penataan destinasi, kemudian promosi, dan kemudian kita peningkatan SDM pelaku usaha di bidang pariwisata. Itu tiga hal yang saat ini kita sedang fokuskan,” ujarnya, Rabu 19 November 2025.
Menurut Eli, beberapa wilayah memiliki potensi besar untuk dikembangkan sehingga membutuhkan perencanaan yang matang. Dispar Banten pun tengah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan potensi wisata dapat dioptimalkan.
“Karena ada lokasi-lokasi tertentu yang sebetulnya mempunyai potensi untuk bisa dikembangkan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Banten memiliki sejumlah destinasi unggulan yang masuk dalam kategori seven wonders, didominasi wisata alam seperti Tahura, Carita, dan Tanjung Lesung, serta wisata budaya seperti Baduy dan Cisungsang.
“Kita punya seven wonders pariwisata, ada lebih banyak kepada alam. Kita juga ada kebudayaan yang kemudian menjadi objek wisata,” ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Eli menyatakan bahwa tren kunjungan wisata di Banten meningkat, di mana pada tahun 2024 kunjungan wisata mencapai hampir 24 juta. Dengan tren tersebut, Dispar Banten memperkuat koordinasi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Berdasarkan data dari BPS, tren di Provinsi Banten keunggulan wisata sebenarnya meningkat. Kita kemarin sudah hampir mencapai 24 juta sekian di tahun 2024,” jelasnya.
Meski tidak memasang target khusus untuk Nataru, Eli memastikan kenyamanan wisatawan tetap menjadi prioritas, termasuk mengantisipasi kemacetan, isu keamanan, hingga perilaku tidak tertib dalam pemasangan tarif.
“Tidak ada target khusus, tapi kita berharap keunggulan wisata meningkat dan kemudian juga perilaku masyarakat yang kadang-kadang mungkin karena melihat kunjungan wisata yang sedemikian banyak, kadang-kadang tidak tertib dalam memasang tarif,” ujarnya.
Untuk mencegah praktik pemasangan tarif berlebihan, Dispar Banten mendorong pemerintah kabupaten/kota, khususnya Pandeglang dan Lebak, agar menerbitkan peraturan bupati mengenai keseragaman tarif.
“Kita berkolaborasi dengan Kabupaten Kota agar diseragamkan (tarif), dan harganya sama baik di hari biasa maupun di akhir-akhir tahun,” ucap Eli.
Ia menambahkan bahwa regulasi tersebut nantinya dapat memuat sanksi bagi pelanggar, meski saat ini masih dalam tahap pembahasan.
“Nanti kalau ada Perbupnya, bisa dikenakan sanksi,” tandasnya.

Tinggalkan Komentar